Data Buku
Judul : Assalamualaikum Calon Imam
Penulis : Ima Madaniah
Penerbit : Coconut Books
Tahun Terbit : 2018
Tebal : 467 halaman
ISBN : 9786026940902
Penulis : Ima Madaniah
Penerbit : Coconut Books
Tahun Terbit : 2018
Tebal : 467 halaman
ISBN : 9786026940902
Cover Buku
Cover bukunya ini saya ambil dari google soalnya saya dapat bukunya pinjam dari temen dan lupa fotoin.
Sinopsis
Mungkin jodoh tidak datang tepat waktu, tapi jodoh akan datang diwaktu yang tepat. Imam, apa semua perempuan memimpikan memiliki calon imam, lalu kemudian menikah menggapai yang namanya sakinah ? Aku tidak pernah punya pikiran untuk menikah. Aku hanya berpikiran untuk bisa jatuh cinta.
Teruntuk nabi terakhir yang dirindu umat, pertama tolong tambatkan cinta ini untuk-Mu. Aku tahu menikah memang merupakan sunnah-Mu. Aku tidak akan diakui umat-Mu dan tidak diakui hamba-Nya jika aku tidak mengikuti sunnah Rasul-ku. Lalu bagaimana aku bisa menikah jika jatuh cinta saja aku tidak mampu, hatiku merespon tapi otak-ku menolak, begitu kurasakan jantung ini berdebar.
Aku takut menjatuhkan hati pada seorang Adam. Namun nantinya aku akan sama terluka seperti Ummi. Bukan perkara biasa mendengar perceraian orang tua disaat usiaku menginjak usia lima tahun, menjadikanku membenci sosok ayah, terlebih membuatku tak percaya pada apa yang namanya laki laki. Ya Rabb, sungguh aku tak ingin menjadi anak durhaka, jika Ummi adalah hidupku, maka Abi adalah napasku. Apa selamanya aku tidak bisa menerima keputusan Abi yang mengakhirinya dengan perceraian ? Bukankah Itu artinya selamanya aku tidak akan bisa jatuh cinta ?
Ulasan
Waah.... Auto baper banget habis baca Assalamualaikum Calon Imam karya Ima Madani, Ceritanya keren, sampai nyesek bacanya, tapi puas banget waktu selesai, Alhamdulillah happy ending.
Novel ini termasuk jenis novel remaja islami ya, ceritanya aku suka banget, soal cinta-cinta'an tapi versi islami, yaitu gak pacaran sebelum halal. Konsep ceritanya itu cinta segitiga gitu tapi gak rumit banget sih soalnya ini bukan fokus di kisah cinta segitiganya tapi lebih tepatnya ke cinta dalam diam gitu.
Walaupun sebenarnya ceritanya itu bisa ketebak dan aku juga sudah pernah baca novel yang hampir serupa tapi tetep aja aku suka... Oh ya novel ini sudah ada versi film nya ya, tapi respon temen-temen yang sudah nonton justru merasa kurang puas karena ceritanya gantung, dan sayangnya aku juga belum nonton, makanya aku penasaran sama versi novelnya, aku itu tipe orang yang kalau sudah baca novel malas banget kalau disuruh nonton versi filmnya , soalnya pasti ada aja perbedaan entah itu dialur maupun settingnya. Ya soalnya kan gak semua yang didalam novel itu bisa diperaga'in difilmnya.
Walaupun sebenarnya ceritanya itu bisa ketebak dan aku juga sudah pernah baca novel yang hampir serupa tapi tetep aja aku suka... Oh ya novel ini sudah ada versi film nya ya, tapi respon temen-temen yang sudah nonton justru merasa kurang puas karena ceritanya gantung, dan sayangnya aku juga belum nonton, makanya aku penasaran sama versi novelnya, aku itu tipe orang yang kalau sudah baca novel malas banget kalau disuruh nonton versi filmnya , soalnya pasti ada aja perbedaan entah itu dialur maupun settingnya. Ya soalnya kan gak semua yang didalam novel itu bisa diperaga'in difilmnya.
Suka banget gimana penulis ngasih hubungan antar tokohnya, ternyata gak disangka antara tokoh ini berhubungan dengan ini lalu tokoh ini juga punya hubungan dengan ini , sempet bingung diawal sih tapi akhirnya ngerti juga.
Alur
Bicara alur , ini termasuk maju ya, palingan ada beberapa adegan kilas balik untuk mendukung cerita. Sedangkan dari urutan ceritanya nih aku suka gimana penulis merangkainya, mulai dari pertemuan yang tak sengaja saat menolong korban kecelakaan lalu lintas, kemudian ada aja peristiwa serba kebetulan, adanya hubungan keluarga yang rumit untuk dijelaskan, peristiwa yang memaksa, mencoba belajar dengan ikhlas yang terjadi, dan ketika kedua tokoh ini mulai menyadari perasaan mereka berdua ada saja kendala yang seperti ingin memaksa mereka untuk berpisah.
Aku suka cerita yang antara seorang dosen dengan mahasiswanya gitu, kebayang gak sih.. Pasti salah satunya ada yang merasa malu untuk mengakui didepan umum, emang masih dianggap tabu ya bila seorang guru itu menikah dengan muridnya, maksudku dosen dan mahasiswanya gitu ? Ataukah ini cuma perasaanku aja.
Aku suka cerita yang antara seorang dosen dengan mahasiswanya gitu, kebayang gak sih.. Pasti salah satunya ada yang merasa malu untuk mengakui didepan umum, emang masih dianggap tabu ya bila seorang guru itu menikah dengan muridnya, maksudku dosen dan mahasiswanya gitu ? Ataukah ini cuma perasaanku aja.
Tokoh dan Penokohan
Tokoh didalam novel ini bisa dibilang komplit dan komplek, yah walaupun tokoh utama disini cukup kuat tapi tetap saja tokoh pendukungnya merupakan pelengkap yang buat novel ini jadi Wah...
Oke langsung kita kenalin tokoh tokohnya :
1. Nafisya Kaila Akbar : Seorang mahasiswi jurusan farmasi semester satu. Tinggal bertiga dengan Ummi dan kakaknya. Abinya menggugat cerai Umminya saat usianya baru lima tahun. Punya sahabat dari kecil yang ternyata diam-diam disukainya yang dipanggilnya Makhluk Mars, yang kebetulan merupakan tetangga samping rumahnya. Dia punya sifat pelupa, dan cengeng. Jiwa sosialnya tinggi, dan aktif ikut organisasi. Suka dengan tanaman kaktus, karena menurutnya tidak perlu disiram setiap harinya.
2. Alif Syabani Alexsis : Seorang dokter bedah yang merangkap jadi dosen di Fakultas Kedokteran dan Farmasi. Ia merupakan anak yatim piatu sejak kecil. Hingga ada sebuah keluarga yang mengangkatnya menjadi anak namun sayang, ada insiden dimana ia lebih memilih hengkang dari keluarga itu. Ia digambarkan sebagai sosok yang dingin, cuek, namun tegas. Seorang dokter tampan usia 29 tahun yang masih lajang.
3. Salsya Sabila Akbar : Kakak dari Nafisya. Seorang dokter, ia merupakan kakak yang penyayang.
4. Jidan : Mahasiswa Fakultas Fisika Astronomi tingkat akhir di Universitas yang sama dengan Nafisya. Ia ikut organisasi yang sama dengan Nafisya, ia punya perasaan terhadap Salsya dan hanya menganggap Nafisya sebagai adiknya. Ia menyebut Nafisya sebagai frozen kecil.
5. Ummi Aisyah : Umminya Nafisya dan Salsya, sosok ibu yang penyayang, tegar, dan ikhlas.
6. Abi Husain Akbar: Abinya Nafisya dan Salsya. Sosok laki-laki yang sayang keluarga. Punya penyakit komplikasi dan menyembunyikannya dari keluarganya. Ia bercerai dengan istrinya lantaran amanat dari kembarannya untuk menikahi iparnya.
7. Anatha Rachel : Sahabat sekampus Nafisya yang tomboi, ia berbeda keyakinan dengan Nafisya, namun mampu menjaga toleransi dengan baik.
8. Keluarga Pak Azzam : disini aku jadiin satu aja soalnya banyak banget tokohnya, ada Mas Ragil , Pak Azzam, Istrinya Pak Azzam, Asyila Fathaya, dan Ridwan Kahfa. Pak Azzam ini merupakan keluarga angkatnya Alif Syabani. Pak Azzam dan keluarganya sebenarnya baik, hanya saja saat ada kesalahpahaman ia langsung menghakimi sepihak.
9. Teman seorganisasi Nafisya : ada Jiad dari Fakultas Fisika Astronomi, Dinda dari Fakultas Matematika, Aris dari Fakultas Teknik Otomotif ,juga Rara dan Zahra dari Fakultas Sastra yang kesemuanya ini anak baik dan mendukung Nafisya.
10. Mas Kahfa dan Mbak Nayla : Mas Kahfa ini merupakan teman kerja Alif Syabani di Rumah Sakit. Mbak Nayla ini merupakan istrinya, yang juga merupakan kakak tiri dari Nafisya. Mbak Nayla ini anaknya Ibu Mia yang pertama.
11. Ibu Mia : Istri Pak Husain Akbar setelah bercerai dengan Ummi Aisyah, karena amanat kembarannya.
12. Fadil dan Fadli : Anak bungsunya Ibu Mia yang tanggal lahirnya cuma beda 3 hari sebelum Nafisya. Mereka berdua ini juga kuliah di Universitas yang sama dengan Nafisya tapi Fakultas Kedokteran.
13. Keluarga Pak Joko : Ada Mbok Lin , Pak Joko, Zaki, Jaka. Pak Joko ini jualan bakso di Kampus nya Nafisya, sekaligus tukang kebun di rumahnya Alif Syabani.
Oke langsung kita kenalin tokoh tokohnya :
1. Nafisya Kaila Akbar : Seorang mahasiswi jurusan farmasi semester satu. Tinggal bertiga dengan Ummi dan kakaknya. Abinya menggugat cerai Umminya saat usianya baru lima tahun. Punya sahabat dari kecil yang ternyata diam-diam disukainya yang dipanggilnya Makhluk Mars, yang kebetulan merupakan tetangga samping rumahnya. Dia punya sifat pelupa, dan cengeng. Jiwa sosialnya tinggi, dan aktif ikut organisasi. Suka dengan tanaman kaktus, karena menurutnya tidak perlu disiram setiap harinya.
2. Alif Syabani Alexsis : Seorang dokter bedah yang merangkap jadi dosen di Fakultas Kedokteran dan Farmasi. Ia merupakan anak yatim piatu sejak kecil. Hingga ada sebuah keluarga yang mengangkatnya menjadi anak namun sayang, ada insiden dimana ia lebih memilih hengkang dari keluarga itu. Ia digambarkan sebagai sosok yang dingin, cuek, namun tegas. Seorang dokter tampan usia 29 tahun yang masih lajang.
3. Salsya Sabila Akbar : Kakak dari Nafisya. Seorang dokter, ia merupakan kakak yang penyayang.
4. Jidan : Mahasiswa Fakultas Fisika Astronomi tingkat akhir di Universitas yang sama dengan Nafisya. Ia ikut organisasi yang sama dengan Nafisya, ia punya perasaan terhadap Salsya dan hanya menganggap Nafisya sebagai adiknya. Ia menyebut Nafisya sebagai frozen kecil.
5. Ummi Aisyah : Umminya Nafisya dan Salsya, sosok ibu yang penyayang, tegar, dan ikhlas.
6. Abi Husain Akbar: Abinya Nafisya dan Salsya. Sosok laki-laki yang sayang keluarga. Punya penyakit komplikasi dan menyembunyikannya dari keluarganya. Ia bercerai dengan istrinya lantaran amanat dari kembarannya untuk menikahi iparnya.
7. Anatha Rachel : Sahabat sekampus Nafisya yang tomboi, ia berbeda keyakinan dengan Nafisya, namun mampu menjaga toleransi dengan baik.
8. Keluarga Pak Azzam : disini aku jadiin satu aja soalnya banyak banget tokohnya, ada Mas Ragil , Pak Azzam, Istrinya Pak Azzam, Asyila Fathaya, dan Ridwan Kahfa. Pak Azzam ini merupakan keluarga angkatnya Alif Syabani. Pak Azzam dan keluarganya sebenarnya baik, hanya saja saat ada kesalahpahaman ia langsung menghakimi sepihak.
9. Teman seorganisasi Nafisya : ada Jiad dari Fakultas Fisika Astronomi, Dinda dari Fakultas Matematika, Aris dari Fakultas Teknik Otomotif ,juga Rara dan Zahra dari Fakultas Sastra yang kesemuanya ini anak baik dan mendukung Nafisya.
10. Mas Kahfa dan Mbak Nayla : Mas Kahfa ini merupakan teman kerja Alif Syabani di Rumah Sakit. Mbak Nayla ini merupakan istrinya, yang juga merupakan kakak tiri dari Nafisya. Mbak Nayla ini anaknya Ibu Mia yang pertama.
11. Ibu Mia : Istri Pak Husain Akbar setelah bercerai dengan Ummi Aisyah, karena amanat kembarannya.
12. Fadil dan Fadli : Anak bungsunya Ibu Mia yang tanggal lahirnya cuma beda 3 hari sebelum Nafisya. Mereka berdua ini juga kuliah di Universitas yang sama dengan Nafisya tapi Fakultas Kedokteran.
13. Keluarga Pak Joko : Ada Mbok Lin , Pak Joko, Zaki, Jaka. Pak Joko ini jualan bakso di Kampus nya Nafisya, sekaligus tukang kebun di rumahnya Alif Syabani.
Gimana ?? tokohnya banyak kan, tapi udah ya aku cuma bisa sebutin segitu aja, soalnya masih banyak banget yang belum disebut. Tapi syukur deh kesemua tokoh disini merupakan tokoh protagonis yang mendukung tokoh utama. Gak tahu gimana penulis bisa menggambarkan begitu rumit hubungan antar tokohnya yang ngena banget itu. Dan anehnya menurut aku tokohnya gak ada yang antagonis, setuju gak sih ? Ya kalau di awal Abi Husain bertindak kasar terhadap istrinya lantaran tuntutan cerai istrinya, aku cuma menganggap itu selingan aja lagian di bagian tengah emang Abi Husain itu sosok ayah yang baik dan sayang kan terhadap anaknya.Dan walaupun pada akhirnya Jidan mulai menyadari perasaanya pada Nafisya, aku pikir Jidan bakalan melakukan segala cara untuk mendapatkan Nafisya, dan bakalan menyakiti hati Salsya tapi nyatanya dia hanya mengatakan ingin menikah dengan Nafisya dan Nafisya pun menolaknya, dan sepertinya Salsya gak tahu deh kalau Nafisya itu suka dengan Jidan. Dan Salsya sebenarnya kan suka dengan dokter senior di tempatnya kerja, yang dimaksud itu kan dokter Alif, tapi waktu tahu Nafisya dilamar dokter Alif ia tidak menunjukkan sifat sukanya itu. Mungkin memang ia sudah mulai mencintai Jidan kali ya... Terus soal keluarga Pak Azzam, ada Asyila yang menurutku menaruh hati pada Alif, tapi waktu dia tahu Alif ternyata sudah menikah dia menerimanya tuh, dia tidak melakukan apapun yang menyakiti Nafisya, atau mungkin saat itu dia emang udah nikah juga kali ya sama Ridwan.
Pokok nyaThe Best lah si penulis waktu bikin tokoh yang non antagonis itu. Keren ....
Kekurangan
Ada sedikit koreksi nih, pertama entah ini kesalahan pencetakan atau apa, Halaman 439 di buku yang aku baca itu halamannya ilang malahan diulang hal 239. Kedua, entah ini harus dikoreksi atau tidak tapi menurutku kalau gak ada tokoh yang Antagonis itu sedikit kurang seru ceritanya, kan gak ada yang menyakiti tokoh utamanya, justru yang menyakiti tokoh utamanya malahan dirinya sendiri. Perasaan dan egonya yang memaksa untuk menyiksa batinnya sendiri. Emang sih gak semua orang harus bertindak jahat ya, justru malah bagus soalnya gak ada yang jahat.
Pesan Moral
Setiap karya sastra pasti punya pesan yang ingin disampaikan penulis kepada pembacanya, mau itu novel, cerpen, puisi atau apapun jenis lainnya, yang dikemas secara tersirat maupun secara tersurat... Nah setelah aku baca novel ini pesan yang aku dapat diantaranya :
1. Sebagai seorang anak jangan sampai kita jadi durhaka kepada orang tua, apapun yang mereka lakukan yang belum tentu kita tahu sebabnya, jangan sampai kita menghakimi sepihak. Mungkin itu yang terbaik buat mereka. Jangan sampai masalah itu buat kita jadi membenci mereka.
2. Tolong ya buat laki-laki diluar sana, jangan nilai seorang wanita baik tidaknya itu dari status "keperawanan" nya, tapi lihat lah dari pergaulannya, lingkungannya dan keluarganya. Bisa jadi kan yang masih "perawan" tapi pergaulannya jelek, dan rela disentuh yang bukan muhrimnya, kan sama aja bohong namanya. Dan yang sudah gak "perawan" bukan berarti wanita yang tidak baik, bisa jadi kan karena masalah lain, misalnya aja jatuh dari sepeda gitu. Jadi jangan nilai baik buruknya wanita itu dari status tersebut ya. Percaya deh Laki laki baik itu pasti dapatnya juga wanita yang baik dan sebaliknya juga. Jadi mending perbaiki diri sendiri dulu. Karena pasangan kita itu ya cerminan diri kita sendiri. Allah gak bakalan salah buat menyatukan tulang rusuk dan pemiliknya.
3. Untuk para wanita tetaplah menjadi seperti Fatimah meskipun sudah tidak ada lagi laki-laki seperti Ali, dan tetaplah seperti Aisyah meskipun sudah tidak ada lagi laki-laki seperti Muhammad.
4. Jangan menghakimi secara sepihak sebelum tahu masalah sebenarnya atau akan menyesalinya dikemudian hari.
5. Kehormatan seorang wanita itu ibarat sebuah mahkota, jika hancur mahkota itu maka akan hancur pula tahta kerajaan itu.
6. Cinta dalam diam itu spesial banget ya, gak semua orang bisa melakukannya. Apalagi kalau ternyata cinta dalam diam itu hanya sepihak aja, wah butuh banget rasa ikhlas menjalaninya. Dan kalaupun berakhir dengan tak berjodoh lagi-lagi rasa ikhlas menuntut untuk merelakan.
7. Islam memuliakan wanita dengan pernikahan maka satu-satunya solusi adalah dengan menikahinya. Nah dalam islam itu indah banget kan, Cinta itu disucikan sesuci sucinya, tapi tanpa menghilangkan keromantisannya. Terutama bagi seorang wanita, dimuliakan banget deh, ia diibaratkan bagai sebuah mahkota yang tak ternilai harganya, jadi untuk para wanita, tolong jaga diri dan kehormatannya ya, jangan mau dianggap murahan, kalau dia beneran cinta sama kamu dia gak akan mau sentuh kamu sebelum kamu sah jadi miliknya. Karena itu bukan cinta namanya, tapi nafsu.
1. Sebagai seorang anak jangan sampai kita jadi durhaka kepada orang tua, apapun yang mereka lakukan yang belum tentu kita tahu sebabnya, jangan sampai kita menghakimi sepihak. Mungkin itu yang terbaik buat mereka. Jangan sampai masalah itu buat kita jadi membenci mereka.
2. Tolong ya buat laki-laki diluar sana, jangan nilai seorang wanita baik tidaknya itu dari status "keperawanan" nya, tapi lihat lah dari pergaulannya, lingkungannya dan keluarganya. Bisa jadi kan yang masih "perawan" tapi pergaulannya jelek, dan rela disentuh yang bukan muhrimnya, kan sama aja bohong namanya. Dan yang sudah gak "perawan" bukan berarti wanita yang tidak baik, bisa jadi kan karena masalah lain, misalnya aja jatuh dari sepeda gitu. Jadi jangan nilai baik buruknya wanita itu dari status tersebut ya. Percaya deh Laki laki baik itu pasti dapatnya juga wanita yang baik dan sebaliknya juga. Jadi mending perbaiki diri sendiri dulu. Karena pasangan kita itu ya cerminan diri kita sendiri. Allah gak bakalan salah buat menyatukan tulang rusuk dan pemiliknya.
3. Untuk para wanita tetaplah menjadi seperti Fatimah meskipun sudah tidak ada lagi laki-laki seperti Ali, dan tetaplah seperti Aisyah meskipun sudah tidak ada lagi laki-laki seperti Muhammad.
4. Jangan menghakimi secara sepihak sebelum tahu masalah sebenarnya atau akan menyesalinya dikemudian hari.
5. Kehormatan seorang wanita itu ibarat sebuah mahkota, jika hancur mahkota itu maka akan hancur pula tahta kerajaan itu.
6. Cinta dalam diam itu spesial banget ya, gak semua orang bisa melakukannya. Apalagi kalau ternyata cinta dalam diam itu hanya sepihak aja, wah butuh banget rasa ikhlas menjalaninya. Dan kalaupun berakhir dengan tak berjodoh lagi-lagi rasa ikhlas menuntut untuk merelakan.
7. Islam memuliakan wanita dengan pernikahan maka satu-satunya solusi adalah dengan menikahinya. Nah dalam islam itu indah banget kan, Cinta itu disucikan sesuci sucinya, tapi tanpa menghilangkan keromantisannya. Terutama bagi seorang wanita, dimuliakan banget deh, ia diibaratkan bagai sebuah mahkota yang tak ternilai harganya, jadi untuk para wanita, tolong jaga diri dan kehormatannya ya, jangan mau dianggap murahan, kalau dia beneran cinta sama kamu dia gak akan mau sentuh kamu sebelum kamu sah jadi miliknya. Karena itu bukan cinta namanya, tapi nafsu.
Terakhir
8. Jangan banyak makan mie instan soalnya banyak mengandung pengawet dan itu gak baik buat kesehatan. Wkwkw....
8. Jangan banyak makan mie instan soalnya banyak mengandung pengawet dan itu gak baik buat kesehatan. Wkwkw....
Komentar
Posting Komentar