Mariposa
Kamu seperti kupu kupu, terkejar tapi tak tergapai...
Kamu seperti kupu kupu, terkejar tapi tak tergapai...
Data Buku
Judul : Mariposa
Penulis : Luluk HF
Tahun Terbit : 2018
Penerbit : Coconut Books
Jumlah Halaman : 482
ISBN : 978-602-5508-61-5
Cover Buku
Sinopsis
Untuk mencintai kamu, aku hanya butuh waktu satu detik
Untuk mendapatkan cinta kamu, aku butuh berapa detik ?
Ini kisah tentang Acha, memiliki nama panjang Natasha Kai Loovi. Gadis ajaib berparas cantik seperti bidadari. Ini juga kisah tentang Iqbal, jangan tanya nama panjangnya siapa, nanti kalian jatuh cinta. Pria berhati dingin dengan hidup monotonnya.
Bercerita tentang perjuangan Acha untuk mendapatkan cinta seorang Iqbal. Acha tak pernah gentar meruntuhkan dingin dan kokohnya tembok pertahanan hati Iqbal yang belum pernah disinggahi perempuan manapun.
Sikap dingin dan penolakan Iqbal berkali kali tak membuat Acha menyerah. Bagi Acha selama Iqbal berwujud manusia, selama Iqbal tidak berubah menjadi sapi terbang, Acha akan terus berjuang.
Alur
Alur yang dipakai dinovel ini yaitu alur maju. Mulai dari awal perjumpaan Acha dengan Iqbal, lalu perjuangan mendapatkan cinta Iqbal. Hingga akhir masa sekolah mereka.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan dari novel ini menurut saya adalah adanya motivasi yang dapat kita ambil setelah membacanya. Selayaknya kita seorang siswa wajib untuk berjuang membanggakan nama sekolah dengan mendapatkan prestasi. Banyak perjuangan dari kisah ini yang bisa kita contoh.
Sedangkan Kekurangannya karena ini kisah SMA, dengan adanya kisah cinta itu membuat pembaca berasumsi anak SMA itu bukannya belajar malah cinta cintaan. Tapi walaupun begitu, novel ini cocok banget dibaca karena ada kisah roman dan komedi yang menyatu dan tidak akan membuat kalian bosan untuk terus membacanya.
Tokoh dan Penokohan
1. Natasha Kay Loovi atau dipanggil Acha, seorang gadis 16 tahun yang ceria, selalu tersenyum, supel, pantang menyerah, gigih, dan tidak pendendam
2. Iqbal Guanna Fredi, si jenius yang super dingin, cuek, judes, tapi aslinya baik hati
3. Glen, teman sekelasnya Iqbal yang agak sinting orangnya, sudah berteman dengan Iqbal sejak SD, suka mengambil pulpen teman sekelasnya, penggemar berat cireng Mbak Wati
4. Rian, teman sekelasnya iqbal, juga teman Iqbal sejak SD, pacaran sama Amanda
5. Amanda, sahabat karibnya Acha, selalu menyemangati dan mendukung Acha
6. Kirana, mama angkat Acha yang sayang banget sama Acha seperti anaknya sendiri, suka K-Pop, baik hati, dan perhatian, suka berdandan ala korea
7. Mr. Bov, Papanya Iqbal yang hobi ngoleksi burung
8. Ando, kakak sulung Iqbal
9. Juna, teman sekelas Acha, seorang ketua osis yang naksir Acha, pinter matematika
10. Dino, teman sekelas Iqbal yang jago fisika
11. Pak Bambang, guru pembimbing olimpiade, baik hati dan perhatian terhadap siswanya
12. Pak Handoko, guru bagian kesiswaan yang ditakuti siswa, tegas
Ulasan
Novel ini menceritakan kisah romansa ala anak SMA yang komplit banget, sebagai pembaca, saya merasa seolah ditarik kembali lagi ke masa SMA. Ada kalanya dimana kita dapat kesempatan untuk berjuang membanggakan nama sekolah, lalu juga inspeksi dadakan dari pihak kesiswaan agar taat aturan yang kadang jadi momen menakutkan, kisah persahabatan yang bisa makin rapat atau justru malah pudar karena cinta, dan kisah cinta bertepuk sebelah tangan yang seru.
Ada beberapa bagian yang buat saya tertawa dan ingat momen itu pas masih SMA, misalnya saja saat Glen memeriksa seluruh kolong meja pas jam pulang hanya untuk mengambil pulpen. Hal seperti ini benar benar mengingatkan saya kembali ke masa SMA yang sering kehilangan pulpen. Mungkin si Penulis pernah merasakannya jadi dimasukkan dalam naskahnya atau hanya untuk memperkuat latar di sekolah. Hal seperti ini memang bisa untuk memperkuat latar, salut saya sama Mbak Luluk. Atau saat berdebat soal naik turunnya harga cireng dikantin. Memang sih namanya juga anak SMA, pengennya makan banyak tapi yang tidak banyak keluar duitnya, hehehe. Apa lagi kalau ada inspeksi dadakan yang dilakukan disetiap kelas, kenapa sih guru bagian kesiswaan itu dari tampangnya saja sudah kelihatan serem, hihi. Bercanda deh...😁
Aku suka banget karakter Acha disini, ia sosok gadis yang anti banting menurutku. Berkali kali ditolak cintanya, tidak pernah membuatnya merasa malu atau menyerah, justru itu semakin membuatnya untuk terus berjuang. Yang aku tahu, sosok Acha ini seorang gadis yang ditinggalkan ayah dan ibu kandungnya dan kini tinggal dengan mama Kirana yang dipanggilnya Tante-Mama. Ia amat disayangi Kirana layaknya anak kandung sendiri. Sayangnya Acha punya penyakit anemia yang kadang membuat tubuhnya lemas dan kadang mimisan. Tapi Acha itu gadis kuat, ia bukanlah gadis manja. Hanya saja kadangkala ia ingin diperlakukan seperti yang ia impikan, layaknya seorang putri di negeri dongeng.
Tokoh Iqbal sendiri sebenarnya banyak ditemui hampir disetiap sekolah. Pria yang tampan tapi berhati dingin, dirambah lagi dia cerdas lagi. Sebenarnya Iqbal baik kok, hanya saja ia terlalu cuek dan mungkin bingung harus bersikap bagaimana. Dan Iqbal itupun orang yang sukar ditebak, sulit menunjukkan ekspresi wajahnya. Yang paling aku suka dari sosok Iqbal, ia orang yang cerdas, jenius, dan pastinya setia kawan.
Pesan Moral
Banyak pesan moral yang bisa diambil dari novel ini mulai dari kisah persahabatan, kesetiakawanan, dan kekeluargaan. Sebuah kisah romansa SMA yang dibungkus dengan beragam konflik anak remaja yang bisa dijadikan panutan.
Mulai dari tokoh utamanya yaitu Acha, sorang siswa yang cerdas, darinya kita belajar untuk menjadi tangguh dan tidak mudah menyerah, meskipun ada yang mempermalukannya ia tidak pernah membencinya. Acha gadis yang bijak ia tidak ingin ada yang tersakiti karenanya. Dari Acha juga kita belajar untuk berjuang mendapatkan cinta yang kita inginkan dengan cara sportif, dia tidak melakukan hal yang bisa mencoreng nama baiknya dengan perbuatan buruk. Dia tidak merasa malu walau berkali kali dicampakkan oleh orang yang dicintainya.
Sebagai seorang siswa kita wajib untuk menaati peraturan yang sudah diterapkan disekolah. Selain itu sebagai siswa kita juga wajib memperjuangkan nama baik sekolah dengan mendapatkan prestasi, baik itu tingkat sekolah maupun nasional. Berjuanglah selagi ada kesempatan dan berusahalah semaksimal mungkin.
Kita juga bisa belajar untuk menghargai perasaan orang lain . Jangan terlalu cuek apalagi egois dengan sekitar kita. Adakalanya kita butuh bantuan mereka dan juga sebaliknya. Karena kita adalah makhluk sosial. Menghargai perasaan orang lain juga bisa kita lakukan dengan mencoba menerima perasaannya, jangan sampai orang yang mencintai kita malah jadi membenci kita karena sikap kita yang salah. Cobalah untuk belajar menerima jangan sampai menyesal dikemudian hari.
Juga kisah persahabatan yang langgeng dari jaman SD, walaupun itu berarti sudah tidak ada pembatas karena sudah tahu aib masing masing. Suka duka selalu hadapi bersama, saling bantu, saling dukung dan tidak mudah retak karena hal sepele. Sahabat layaknya saudara sendiri. Jika dia susah kita wajib menolongnya, juga saling mendukung atas impian masing masing.
Komentar
Posting Komentar