Siapa sih yang gak kepincut beli buku waktu ada diskon gede ?, pastinya para kutu buku diluar sana bakalan berlomba lomba untuk belanja buku sebanyak banyaknya. Eh tapi harus hati hati juga, jadi kutu buku yang hobi beli buku itu harus cermat dan teliti. Buku yang mau dibeli itu asli atau malah buku bajakan. Zaman sekarang ini kan lagi marak pembajakan buku liar *eh* , benar benar oknum yang tidak bertanggung jawab. Padahal kan sudah ada Undang undang yang mengatur Hak Cipta yaitu pasal 72 Undang undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta. Sanksinya jelas, baik hukuman pidana maupun denda, tapi kenapa para pembajak buku masih eksis menjual bukunya ?, apa mungkin hukum di Indonesia ini kurang tegas ?. Sehingga salah satu penulis tersohor Indonesia -yang sempat saya baca beritanya- sempat memutuskan untuk berhenti menulis, ia berhenti bukan karena takut rugi tapi hanya tidak mau memperkaya si pembajak buku. Padahal menulis itu salah satu upaya memajukan literasi Indonesia. Siapapun pasti akan kecewa kalau hasil karyanya dijiplak oleh orang lain dengan maksud untuk memperkaya dirinya sendiri dengan sangat tidak bertanggung jawab.
Nah di artikel kali ini saya mau berbagi pengalaman waktu beli buku yang ternyata bajakan, duh kalau tahu itu bukan buku asli mending gak usah beli dan uangnya bakalan saya tabung. Soalnya itu sama aja dengan memberi uang ke pencuri, belum lagi bukunya itu ternyata jelek kualitasnya. Duh sakit nya tuh disini deh...
Jadi dari kecil itu aku memang sudah hobi baca, mau itu buku pelajaran, koran, majalah, legenda nusantara maupun kisah para nabi. Pokoknya apapun yang menurut ku menarik untuk dibaca.
Aku mulai mengenal novel itu sewaktu kelas 3 SMP, itu pun pinjam punya teman pas dapat tugas buat resensi novel. Karena saat itu aku belum mampu beli buku sendiri. Novel yang aku pinjam waktu itu karyanya Andrea Hirata yang berjudul Laskar Pelangi terbitan Mizan. Novel ini sangat menginspirasi dan layak dapat banyak apresiasi. Setelah baca novel itu aku pun mulai pinjam buku di perpustakaan sekolah. Nah waktu SMK aku mulai tertarik untuk mengoleksi buku, impiannya sih ingin punya perpustakaan pribadi. Waktu ada temen yang memberi tahu informasi bazar buku murah aku langsung serbu ke lokasi bazar. Dengan uang yang ternyata pas pas an, aku pun mencari buku yang pengen banget untuk aku baca dan untuk melengkapi koleksiku. Akhirnya aku bisa dapat 3 buku dengan uang Rp. 70.000, saat itu aku belum sadar kalau ternyata salah satu dari ketiga buku itu ternyata hanya buku palsu, mana buku nya itu buku yang harganya paling mahal dibandingkan kedua buku lainnya. Baru sadar ketika aku membuka bungkus dan membandingkan ketiganya. Tulisannya buram dan sebagian malah tidak terbaca ditambah ternyata kertasnya mudah robek, pokoknya kecewa banget deh. Dari sini aku belajar untuk membedakan mana buku yang asli dan mana yang bajakan.
Dilihat dari tampilan fisiknya buku bajakan dan yang asli itu mudah banget dikenali sebenarnya. Pertama lihat dulu bagian sampul depan bukunya, untuk bagian judul di sampul kalau buku asli judulnya tercetak timbul jadi bisa diraba, kalaupun tidak dicetak timbul biasanya judul agak mengkilap, termasuk juga warna sampulnya, kalau buku asli warna sampulnya cerah mengkilap, jadi hati hati kalau dapat buku yang sampulnya berwarna kusam karena bisa jadi itu buku palsu, yang kedua masuk ke isi buku baik itu dari tulisan maupun kualitas kertasnya. Untuk buku yang cetakan asli biasanya pakai kertas yang warnanya agak kuning dan tulisannya pun tercetak dengan jelas, kalau warna kertasnya seperti abu abu dan tukisannya buram bisa jadi itu bukan buku asli ya. Nah yang ketiga lihat dulu siapa penulis buku tersebut, paling banyak buku yang dibajak adalah buku dari para penulis ternama dan bukunya jadi best seller, jadi kamu mesti waspada kalau buku yang mau kamu beli dan baca itu ternyata buku best seller, soalnya kan gak mungkin pemvajak buku menjual buku yang bahkan kurang diminati pembeli.
Di Indonesia sendiri pembajakan buku sepertinya dianggap bukan masalah yang terlalu serius, buktinya buku buku bajakan bisa beredar dengan leluasa dimasyarakat. Baik itu buku pendidikan, buku agama, buku sastra dan masih banyak lagi. Seharusnya pemerintah menindak tegas segala macam pembajakan buku tersebut, karena sangat merugikan pihak penulis. Bagaimana tidak rugi kalau hasil karyanya saja hanya diberi royalti 10% dari hasil penjualan bukunya. Itu dari penjualan buku aslinya, sedangkan kalau karyanya dibajak oleh pihak yang tidak bertanggung jawab maka penulis tidak mendapatkan sepeserpun.
Bagi kalian nih para kutu buku seperti saya yang ingin dapetin buku dengan harga miring sebenarnya banyak cara yang bisa di pilih, misalnya aja ikutan Pre Order di website resmi Penerbitnya, selain dapat harga dibawah normal, saat ikut Pre Order tentu saja dapat tanda tangan penulis nya secara langsung dan bisa dipastikan bukunya asli. Atau kalau kalian orangnya sabar bisa banget buat nabung dulu sambil menunggu kalau ada pameran buku murah yang singgah di kota kalian, tapi ingat harus jeli ya. Sedangkan bagi kutu buku yang gak modal dan pengen nya gratisan, kalian bisa coba keberuntungan dengan ikutan Giveaway yang biasanya diadakan di akun media sosial penerbitnya. Siapa tahu kamu beruntung dan mendapatkan buku yang dijanjikan.
Pesan ku untuk para kutu buku termasuk saya sendiri, kalian bisa dapat buku asli dengan banyak cara jadi tidak usah memperkaya pencuri dengan membeli buku hasil tiruan orang lain. Tapi jika terpaksa, misalnya buku yang ada sangat terbatas jumlah cetakannya, buku tersebut bisa difotokopi tapi sebelumnya minta izin kepenerbitnya dan jangan sampai memperjualbelikan nya demi kepentingan pribadi. Termasuk juga untuk buku digital nih, sekarang banyak ditemui buku digital yang juga hasil bajakan yang beredar diberbagai website tidak resmi. Tindakan ini termasuk dalam pembajakan juga lho. Jadi kalian kalau tidak bisa beli buku fisiknya, bisa cari buku digitalnya tapi harus dari situs resminya.
Jangan memulai tindakan dari hal sepele kalau tahu itu perbuatan keliru. Belajarlah untuk menghargai karya orang lain, maka orang lain juga akan menghargai karyamu.
Komentar
Posting Komentar